WIDYA KARYA JAYA = BERJAYA KARNA HASILKARYA KARYANYA

Kamis, 02 Februari 2017

KIAT" MELATIH AGAR TIDAK MONOTON

KIAT" MELATIH AGAR TIDAK MONOTON

1. Seorang pelatih/pembina harus bisa mentransfer kemampuannya sesuai dengan kurikulum pembelajaran, mengalokasikan materi selama dua semester secara tepat dan memanfaatkan jam pembelajaran seefektif mungkin.
2. Seorang pelatih/pembina harus terbuka dengan masukan dari pihak lain agar lebih fleksibel dalam membantu adik didiknya menjalankan organisasinya.
3. Serorang pelatih/pembina selalu haus akan ilmu dan berusaha menggali ilmu di organisasi (dalam) maupun di dunia luwar ketrampilan (praktek, tali-temali, semboyan/sandi, medis dll) yang selalu berkembang, tidak jarang kita temui pelatih/pembina yang hanya cukup mengandalkan apa yang dimiliki dan kurang menerima perubahan.
4. Seorang pelatih/pembina mampu menjadi orang tua, kakak maupun jadi sahabat adik didiknya, sehingga terkadang tidak ada jarak antara pelatih/pembina dan adik didiknya karena interaksi yang cukup sering, namun ada kalanya seorang pelatih/pembina dituntut keras dalam menghadapi adik didiknya yang kerap kali mengabaikan batasan mengingat jika melatih di lingkungan SMP/SMA harus mendidik remaja yang sedang dalam masa peralihan.
5. Seorang pelatih/pembina mampu menjadi motivator buat adik didiknya, mental remaja harus ditempa sedemikian rupa agar menjadi pribadi – pribadi yang tangguh dan tanggap, apabila mental adik didik sedang turun maka tugas seorang pelatih adalah meningkatkan motivasi dan moril karena motivasi dari orang terdekat adalah senjata paling ampuh untuk mengembalikan mental yang ngedrop.
6. Seorang pelatih/pembina harus mampu membuat kegiatan organisasi yang dilatihnya menyenangkan, tidak menjenuhkan dan monoton. Hal ini dapat dilakukan dengan cara membuat pembelajaran tidak hanya datang duduk diam catat lakukan, namun bisa diselingi game, menyanyi, diskusi, studi banding atau mencairkan suasana latihan yang monoton dengan mengajak berjalan – jalan keluar dari lingkungan sekolah.
7. Memanfaatkan sarana teknologi informasi dan perangkat elektronik, jika di sekolah ada media pembelajaran yang dilengkapi ruangan audio visual maka anggota organisasi diajak melihat sebuah tayangan tertentu dan diajak menganalisa permasalahan dari tayangan tersebut. Bisa juga dengan membuat blog, akun jejaring sosial yang berisi informasi tentang organisasi dan membentuk tim semacam redaksi untuk mencari infomasi dan berita di sekitarnya untuk dipublikasikan melalui internet.
8. Remaja adalah pribadi yang berkembang dan membutuhkan arahan, mengingat orang tua dan guru kadang sulit untuk membendung remaja tersebut maka peranan pelatih/pembina sebagai salah satu filter mengatasi dampak kenakalan remaja yang akhir – akhir ini cukup merasahkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar